Rabu, 21 Desember 2005

Maybe Only In My Dream














Aku ingin sekali suatu saat tinggal di kampung atau desa. Yang dilatarbelakangi gunung atau perbukitan dengan sungai-sungai yang mengalir di kaki-kakinya. Tanah yang subur, hutan kecil, rindang, pepohonan, dan kebun yang luas. Penduduk yang sederhana. Ramah dan selalu tersenyum. Ringan tangan dan hidup dengan saling tolong menolong. Bekerja bersama-sama. Tertawa gembira. Hidup damai dengan alam.

Ada sawah, ada kebun, ada sungai, ikan-ikan disungai. Ada tambak, ada kerbau, ada ternak, semua nya adaa.. Ada itik, ada ayam, ada kambing, dan telur itik di lumpur sawah. Ada belut juga di kolam yang dikuras. Ada ikan-ikan kecil di saluran air sawah-sawah.. ada pancuran, ada pohon kelapa. Ada tanaman cabe, tomat, terung, mentimun.. persis seperti bayanganku.

Ada pemandian berpancuran, dengan pohon jambu yang meneduhi sekelilingnya. Mata air yang dingin dan sejuk. Tebat dipenuhi ikan yang banyak dan berlarian kesana kemari. Mencuci di pancuran. Mandi di pancuran. Menjunjung kain yang sudah di cuci naik ke atas waktu pulang. Sambil memetik buah nenas merah untuk digulai dengan ikan mas. Aduh .. alangkah sedapnya.

Memasak nasi dengan tungku kayu. Tulang pelepah kelapa. Daun kelapa kering pembuat api menyala. Ditanak dengan sabut juga. Walau banyak arang dan hitam. Tapi wangi.. wangi nasi sungguh wangi sekali..

Wangi nasi yang siap ditanak, diletakan diatas daun pisang yang sudah disiang. Makan dengan gulai ikan mas masak nanas. Betul-betul berselera. Apalagi sehabis mandi dingin-dingin. Dan keripik ubi balado yang garing dan renyah sungguh enak.. Disertai segelas air teh panas tawar. Udara yang dingin segera naik dan desa pun akan terasa nyaman..

Pagi-pagi.. Bangun. Bangunkan abang dan ambil air wudhu. Sholat subuh berjamaah. Jerangkan air, buka jendela agar udara pagi masuk ke rumah kami. Masak goreng pisang dan menanak ketan putih. Setelah masak ketan diberi kelapa parut. Hidangan sarapan pagi kami. Pisang goreng, ketan, dan segelas susu panas coklat untuk abang(seharusnya kopi, tapi abang gak boleh minum kopi. Gak bagus untuk kesehatan) dan teh manis panas untukku. Karena menurutku,makan goreng pisang enak sekali kalau minumnya teh manis panas. Apalagi dengan kopi wahhh.. asapnya mengepul dan diseruput dengan tadahan gelas.

Sehabis sarapan, abang mengambil dedak yang dicampur nasi sisa semalam. Memberi makan ayam.. Ayam-ayam dipanggil.. Kuuurrrr.... Kurrrrrr semua berlarian. Saat nya ayam-ayam kami sarapan. Induk-induk ayam, anak-anak ayam yang berlarian dibelakang induknya, ayam-ayam jago yang berkokok tadi pagi.. semua berlarian menyongsong makanan mereka. Senang melihatnya makan dengan lahapnya. Kemudian abang ke kandang dan memberi makan induk-induk ayam yang sedang mengeramkan telur-telurnya. Sarang-sarang mereka menggantung di dinding. Abang memungut beberapa telur yang dikeluarkan induk ayam tidak pada tempatnya dan membawa masuk ke dapur. Sepertinya baru saja ditelurkan subuh tadi.

Lalu tak lama seseorang datang membawakan rumput untuk sapi dan kambing kami. Sengaja kami bayar orang untuk mencari rumput bagi sapi-sapi kami dan kambingnya juga. Sementara abang memberi makan dan memeriksa ikan-ikan di kolam. Gurami, Mas, Mujair, Nila, dan Bawal.

Sementara itu aku akan ke kebun. Memetik daun pucuk ubi untuk dibuatkan sayur. Memetik cabe merah yang sudah masak, tomat dan beberapa buah terung. Kebun yang tidak terlalu luas. Tapi semuanya ada disini. Kami menanam bermacam tanaman. Sayur, palawija, buah-buahan, bahkan juga tumbuhan obat-obatan. Syukurlah .. tanahnya subur. Semua tumbuhan tak bermasalah untuk tumbuh. Semua ditumpang sarikan. Beberapa ada tanaman yang tahan terhdap penyakit, karena mereka tumbuh dengan tumbuhan yang lain yang mungkin menjadi penawar bagi hama tanaman. Aku bangga sekali dengan kebunku.

Ketika musim rambutan tiba, buahnya yang lebat lagi merah. Tak jauh beda dengan mangga harum manis, yang kalau berbuah sungguh seakan tak ada henti-hentinya melemparkan buah-buah yang sudah masak ke tanah seakan minta dipungut.. Ada juga beberapa pohon kelapa. Jeruk, Pisang, Belimbing, Nangka yang selain buah mudanya bisa dimasak jadi sayur juga busa dibiarkan besar dan nanti buahnya akan enak sekali dimakan kalau sudah masak. Jambu air dan jambu biji juga ada. Berbekal dengan hobi dan keinginan untuk mempunyai kebun yang segala ada. Bibit yang didapat dari berbagai tempat. Dihadiahi kawan-kawan yang sering berkunjung ke rumah kami dan beberapa lagi kami tukar dengan para tetangga.

Rumah dan kebun yang asri. Sering kawan-kawan menginap sekedar untuk melepaskan lelah atau kebosanan setelah seharian bekerja di kantor selama seminggu, nah tempat kamilah dijadikan sebagai tempat untuk ngumpul. Selain kawan-kawanku juga kawan-kawan abang. Bahkan sekarang kawan-kawanku dan kawan-kawan abang sudah saling mengenal satu sama lain. Apakah aku sudah beri tahu? Pekerjaanku adalah editor dan penulis lepas. Aku juga mengasuh rubrik keluarga dan anak. Aku suka perkerjaanku.. Hari ini aku akan memasak goreng ikan yang semalam dipancing abang disungai. Beberapa ikan berukuran sedang. Yang entah apa nama ikannya aku tak tahu. Semalam sudah aku bersihkan dan disimpan di lemari es. Walau tinggal di desa, kami tidak ketinggalan jaman dan buta dengan teknologi. Bagiku adalah hidup yang tradisional pun mampu disandingkan dengan kehidupan yang modern.

Menanak nasi. Nasi yang pulen. Dengan kayu dan tungku. Bukan berarti tak punya kompor gas. Ada kok. Tapi kadang aku masak dengan tungku. Wanginya lain. Lebih sedap. Dan ikan goreng serta terung yang digoreng garing. Disambalin. Hm... sayur daun pucuk ubi. Siap semua.. Ayuk makann.. Makan diatas bale-bale samping rumah. Pepaya hasil kebun yang manis.. dan buah rambutan yang ranum-ranum siap untuk disantap sehabis makan..

Biasanya habis makan siang akan ke pancuran mencuci pakaian, atau ke pasar diantar abang.. sekalian abang berangkat kerja. Tapi abang kerja dimana ya? Hmm.. Abang punya warnet di samping kantor kecamatan. Tempatnya berdekatan dengan sebuah SMU dan SLTP. Abang bilang sekarang lumayan banyak anak sekolah yang tertarik pada Internet begitu juga dengan pegawai kecamatan serta beberapa peneliti yang sering keluar masuk desa kami mencari serangga dan meneliti tentang agronomi. Yah .. warnet sekaligus rental komputer. Jangan salah .. di rumah kami juga ada jaringan internet. Jadi kami tetap bisa berhubungan dengan keluarga yang lain yang tinggalnya berjauhan dengan kami. Ini sangat membantu dan menyenangkan.

Hehehe.. I don't know, Why should I dream like this? But I Like imagine when me and my future family live in the village. Wow.. How romantic.. Honey I love you. Just let to make it true..